FathanNEWS| Kementerian Badan Usaha Negara (BUMN) telah menemukan dua investor yang bakal menghidupkan kembali maskapai PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) yang setop beroperasi sejak Februari 2014. Nantinya, proses penawaran baru akan dibuka pada triwulan I 2016.
"Kita undang investor baru mulai kuartal I tahun 2016," ujar Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius K Ro di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (10/11). Menurut dia, peran investor baru tersebut lebih besar dalam kepemilikan dan operasional pengelolaan maskapai ketimbang pemerintah.
Dia mengakui Kementerian BUMN memang ingin melepas saham Merpati dengan melakukan privatisasi, sehingga kepemilikan saham BUMN di maskapai pelat merah ini menjadi minoritas. Para investor baru tersebut juga bakal mengurusi berbagai izin seperti Air Operator Certificate (AOC) dan izin rute yang telah hangus termasuk mendatangkan pesawat.
"Kita tidak mayoritas, tidak masalah karena yang penting Merpati hidup kembali," jelas dia.
Selain itu, Kementerian BUMN juga bakal menyelesaikan hak-hak karyawan seperti gaji yang belum terbayarkan dengan nilai Rp 300 miliar. Proses pembayaran gaji termasuk program restrukturisasi. Pembayaran gaji ini, kata dia, diambil dari penyertaan modal negara (PMN) yang dititipkan di PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero). Adapun nilai keseluruhan yang ditunggakan seperti gaji, tunjangan dan pesangon sebesar Rp 1,4 triliun.
"Nomor satu, kita selesaikan persoalan karyawan. Nah, kita sudah bentar lagi, PMN sudah cair dalam rangka rightsizing," ungkapnya.
Sedangkan, pesangon para karyawan akan dituntaskan oleh calon investor baru.
"Yang penting gaji terutang kita selesaikan, kalau pesangon kita bicarakan dengan calon investor," tutup dia.
[Fath]
Comments
Post a Comment